Enaknya

Ku buka tas selempangku. Ada beberapa belanjaan yang harus aku keluarkan. aku baru saja belanja. seneng banget kalo pulang sekolah ke pusat kota dan membeli sesuatu seenak hati.

" Belanja apaan?" tanya kak Widi, yang keluar dari kamarnya. Dia duduk dihadapanku. KElihatannya baru mandi. Dasar kakak pemalas! Mentang - mentang hari rabu libur kuliah bangun siang gini. " Ada yang buat aku nggak Dek?" lanjutnya.


" Jangan harap ada ya kak! Sebelum kakak merestui hubunganku dengan Kak Very!" Aku membereskan belanjaanku. Dan kemudian pergi menuju kamarku. Istanaku. Nyebelin banget nggak sih kakak ku itu??? Padahal dia tau aku sangat mencintai kak Very masih aja nggak ngebolehin aku pacaran sama dia. Uh.... Apa sih maunya? Katanya demi aku! Demi aku yang bagaimana? Aku malah tersiksa rasanya. Pacaran backstreet kayak aku ini emang nggak enak banget.

Kak Very itu teman kak Widi dikampus. Aku pertama kali bertemu saat kak Widi dan teman2nya hiking sama - sama. Aku diajak sama kak Widi. Dari pada dirumah nggak punya temen, waktu itu papa sama mama aku dirumah kakek. Ya aku ikut aja! Mungkin asyik hiking sama temen - temen kakak aku. tapi ternyata, malah kenalan sama cowok keren seperti kak Very. Aku fallin in love saat pertama mengulurkan tanganku dan mengucap lirih " Dinda ".
Awalnya kak Very biasa - biasa aja sama aku. tapi lama2 dia sering ngunjungin aku dirumah , disekolahan, dimana aku bisa ketemu dengannya. Aku memang sering diajak ketemuan sama dia. Dia juga sering nelponin aku. SMSan yang mesra - mesra gitu. Dan aku seneng banget. Nggak nyangka aja bisa ngedeketin Kak Very yang menurut cerita cowok paling keren dikampus. Seminggu yang lalu, kak Very bilang sama aku " I LOVE YOU ". Dan aku juga nggak mungkin nolak itu. Aku juga sangat cinta sama dia.

Ternyata dikampus kak Very cerita sama kak Widi soal pacaran kita. Kak widi marah banget. Dia menceramahiku tanpa henti untuk menjauhi kak Very " Dia nggak cocok buat jadi pacar kamu, Dek! Dia nggak akan menganggap kamu pacarnya. Dia playboy, dan aku nggak mau dia jadi pacar kamu! Dek, aku sayang sama kamu. Makanya aku nggak mau kamu jadi pacarnya." kata kak Widi waktu memarahiku. Aku tau, kak Very itu playboy. Tapi siapa tau kak Very berubah setelah menjadi pacar ku. Aku akan membuat dia jatuh cinta sama aku hingga dia nggak mau punya pacar lagi setelah aku!

****

" Di, kenapa sih lo? Gue sayang sama adek lo!" Kata Very nggak habis pikir kalo Widi bakalan nggak mau bicara lagi sama dia.

" Heh, denger ya Ver! Gue nggak suka sama sifat lo! jangan2 lo juga akan mempermainkan adek gue!"

" Gue kan udah bilang sama lo berapa kali! Gue nggak akan mempermainkan adek lo!"

" Oh ya?? Nggak akan seperti Silvi?"

" Di, gue tau lo masih sakit hati sama gue. karena gue ngerebut cewek lo. Tapi sumpah demi apapun! Gue sayang banget sama adek lo! Kali ini percaya donk sama gue! Gue mau berubah!"

" Lo tetep aja Ver! Nggak akan berubah. Cewek masih banyak, cari aja yang lain selain adek gue. Dia masih SMA. Nggak level sama lo! Cewek kamus ini kan cantik - cantik kenapa harus adek gue. Lo bisa kan cari salah satunya yang bisa lo mainin sesuka hati lo!" Widi pun pergi meninggalkan Very yang masih bengomh dengan apa yang dikatakan Widi.

" Widi bener - bener marah sama gue! Tapi Silvi kan udah nggak ada!" gumam Very menyesal sekarang. Dia sudah merebut pacar Widi yang sangat dicintainya itu.

****

Aku mengeluh. Panas banget hari ini. Kak Widi juga belum datang. katanya mau jemput aku. Kalo tau telat gini jemputnya, mending SMS kak Very. Dia pasti mau jempu aku.

" Hai,Dinda" sapa Yudah, teman sekelasku.

" Hai."jawabku singkat. Tumben banget Yudha menyapaku dengan motor tiger merahnya. Biasanya juga cuma tersenyum. Entahlah. Anak ini sok misterius. Dikejar - kejar sama The Cheers Gank nggak mau. di kejar2 kelas 3an juga nggak mau. Sekarang nyapa aku. Setahu aku dia pendiam dan nggak pernah macem2. tapi hari beda gitu......

" Bareng yuk! Pacar kamu kayaknya mggak bakaln datang. Udah jam dua lebih nih!"

" Aku nggak dijemput sama pacarku. Tapi kakak aku."

" Oh.... Pacar kamu hari ini absen ya? Aku temenin boleh kan? cuma sampai kakak kamu datang."

Aku cuma mengangguk. Dari pada sendirian didepan gerbang ini. Yudha terus berbicara. Dan aku menjawab sekenanya. Dia tanya - tanya soal pacar aku itu. Uh... Aku nggak bisa menolak untuk menjawab tidak. Aku beber kan aja yang ada dalam hati aku.

" Mau nggak jadi pacarku? Aku sebenarnya sudah lama sayang sama kamu."

Aku kaget. Nih anak gilak bener. Udah aku bilangin kalo aku udah pacaran sama kak Very malah dia bilang gitu.

" Maksud kamu apa sih?"

" Maksud aku? Kmau mau tau? Aku cinta sama kamu dan ingin menjaikan kamu sebagai pacar aku. Cuma itu. Dan kalo kamu keberatan, itu terserah kamu, Din. Aku tau kamu sedang bingung."

Suara motor kak Widi terdengar mendekat. Aku masih nggak percaya sama Yudha. Anak ini tiba - tiba nyatain cintanya gitu.

Aku mengalihkan pandanganku pada kak.........Bukan kak Widi? tapi kak Very yang datang.

" Aku pergi dulu ya? Dah....." Yudaha pergi. Sekarang aku yang bingung dengan kedatangan kak Very.

" Dinda kenapa? kok bengong gitu. kayak nggak pernah ketemu aku aja."

" Oh... Nggak papa kok kak. Tumben jemput aku, aku kan lom SMS kakak."

" Aku udah denger dari suara hati Dinda. Yuk pulang sekarang."

" tapi kak Widi? Dia mau menjemput aku. Dia janji mau jemput."

" tar aku yang bilang sama dia."

" Kakak nggak papa sama kak Widi?"

" Tenang aja!" Motorpun melaju dengan kecepatan sedang. Aku masih heran dengan kak Very. kata2nya barusan?

****

" Aku memang nggak baik untuk kamu Dinda. Aku sadar usahaku untuk berubah dan meyakinkan kakak kamu sia - sia. Aku memang bejat. Nggak pantes buat cewek seperti kamu. yang masih lembut. Masih belum tau apa arti cinta menurut kamu. Dunia kita berbeda. makanya cara pandang kita juga berbeda tentang cinta. kamu ngerti kan maksud aku?"

Aku nggak hentinya menangis. Kak Very minta putus. Aku sedih banget. Sedih banget. Aku mohon kak jangan bilang ini, karena aku sayang sama kau.

" kamu pasti bisa mendapatkan cowok yang lebih baik dari pada aku. Kamu pasti bisa melupakan aku, Dinda. Jangan menangis, aku nggak mau memalak kamu."

" tapi kakak memalak cintaku. kak, aku sayang banget sama kamu. Jangan tinggalin aku kak."

" Eh....Nggak bisa! Kakak kamu nggak ngizinin. Jangan ya sayang, aku punya permen nih buat kamu. Mau nggak?"

" Kakak?? "

" Hehehehe... Jangan menangis lagi donk sayang. Aku akan tetep sayang sama kau tapi mungkin tidak dengan nama pacar. Mungkin kakak. Seperti Widi sayang sama kamu."

" NGgak! Apa sih alasannya? Kak Widi?"

" Nggak! Setelah aku pikir2 dari pada nanti aku nggak bertahan lama sama kamu dan berubah pikiran, ya lebih baik kita putus duluan!jangan menangis lagi ya?"

Aku masih menagis. Nggak nyangka kak Very mengatakan itu. Dia benar - bener memutuskan aku.

****

" Kakak beneran?"

" Iya, aku nggak bilang apa2 sama Very. Kalo dia mutusin Adek, berarti dia sayang banget sama kamu. Nggak mau kamu terluka karena dia sendiri."

" tapi kenapa?"

" Pilih aja si Yudha. Tetangga Pak De. Dia kelihatannya suka sama kamu. Dia juga memperhatikan kamu. Dia sering kerumah. karena nggak bisa ketemu kamu waktu libur, jadinya yan ketemu aku deh!"

" Kakak jangan sembarangan deh! Ini masalah perasaan. Bukan permen yang mudah di cari di toko - toko kecil."

Aku sewot. Dan aku memutuskan untuk diam. sampai aku tenang. sampai aku bisa melupakan kak Very. Kak Very yang paling aku sayang. HPku bergetar. Ada SMS. Uh... dari kak Very.

" Dinda, udah terima sesuatu yang aku titipkan sama kakak kamu??? Di simpan ya?"

Aku nggak tau soal ini. Kak Widi nggak memberi tau aku. Aku hampir mau membuka pintu kamar, tapi urung mendengar kak Widi berteriak memberi tau " Ada titipan dari Very. Aku taruh di atas kasur adek. katanya suruh menjaga dan jangan sampai hilang."

Aku melihat kekasur. Ada box besar, lumayan besar sih.....
Aku membukanya perlahan. Aku penasaran apa isinya. Mungkin........ Aku nggak bisa mengira - ngira. aku kaget banget. Isinya permen. " PERMEN? Sebanyak ini? "
Aku kaget banget. Dan aku membaca tulisan kecil yang ada di atas tumpukan permen itu. " Dinda, kamu manis seperti permen - permen ini. Hadiah paling aneh sedunia kan? Ini emmang bukan hari permen sedunia, tapi ini hari perpisahan kita. dan dunia harus tau. Aku, yang selalu menyayangimu Very Ardea"

" Kak Very? Gilak!" dan aku membuka bungkusan kecil di bawah tumpukan permen - permen itu. Ada sebuah kotak musik yang bagus banget. dan aku akan selalu mengenangnya.

Akupun membuka salah satu bungkus permen itu. Hm........ Enaknya permen coklat ini. Bikin aku makin gendut aja. kak Very - kak very. Aku beruntung sempat memiliki kamu.
LOh? Kok jadi Yovie N the Nuno sih????? Tapi enak permennya.

Aku memilih untuk sendiri. Dan masih sendiri sampai aku bisa melupakan permen manis ini.

Di batik OlehAri Setiana Pada 10:41 AM  

0 komentar:

Post a Comment